Nyang ini nihh.. Gambaran Arsitektur sederhana nya. Gw copas dai Blog nya Wibi, www.blog.cybergl.co.id Kalo mao puas baca kesono aja yak. Kekekeke. Kalo di Blog dia judulnya SERIS Behind The Scene. :D. Ini murni copas lho, jadi anggep aja si Wibi yang ngomong. Wkwkwkwkw..
Pada saat Harry Sufehmi menghubungi saya lewat telephone untuk bergabung dalam tim pengembang SERIS, itu terjadi satu bulan sebelum hari H pilpres. Harry menceritakan konsep SERIS bersama Riyogarta di Rooftop Plaza Semanggi.
Ketertarikan yang paling utama adalah ingin membuktikan bahwa TI bisa memberikan solusi dan bukan menjadi masalah seperti pileg tempo hari.
Satu hal yang saya tanyakan kepada Riyo sebagai orang IFES adalah apakah nanti ada interfensi dari IFES kepada kami tim pengembang SERIS. Riyo menjamin itu tidak akan terjadi. Tapi IFES juga minta kami untuk tidak membocorkan proyek ini ke publik selama proses pengembangan karena aspek politik dalam proyek ini sangat kuat.
Pengalaman IFES membantu demokrasi beberapa negara berkembang mengatakan proyek ini sangat riskan. Rata rata negara berkembang membatalkan proyek pada saat saat akhir, dan alasan mereka adalah karena penghitungan suara melalui SMS terlalu transparan. Bahkan ada negara yang hasil pilpresnya sudah diketahui sehari sebelum pemilihan. Parah.
Saya tidak mau Indonesia seperti itu, oleh karena itu ketika KPU membuka pintu masuk proyek ini melalui IFES saya tidak pikir dua kali. Kesempatan ini harus diambil dan dikerjakan dengan sebaik mungkin. Kami bergerak cepat, siang malam melakukan perencanaan, design dan implementasi dengan metodologi extreme programming. Berbagai macam kendala kami temui yang akan saya ceritakan disela sela pemaparan saya.
Pada tulisan ini saya ingin memaparkan proses kerja dari SERIS pada tingkat konsep. Bisa dilihat dari diagram dibawah ini. Ada empat aktor dalam lima tahap proses. Aktor tersebut adalah KPPS, SERIS, Telkomsel dan KPU. Masing masing aktor ini harus mampu berkerja sama dan berusaha maksimal untuk mendapatkan hasil akhir yang optimal.
ZONA 1
Pada tahap awal di ZONA 1 ada dua aktor yang berperan: SERIS dan KPU. SERIS akan men-generate keycode untuk di sebar ke seluruh KPPS guna kepentingan proses registrasi. Keycode dibutuhkan untuk mengenali wilayah dan nomor TPS mereka. Dalam keycode ada informasi wilayah kabupaten. Idealnya dalam keycode sudah terkandung informasi hingga tingkat kelurahan tapi KPU tidak memiliki data tentang sebaran jumlah TPS di tingkat kelurahan. KPU hanya memiliki data jumlah TPS pada tingkat kabupaten.
Keberhasilan ditahap awal akan sangat mempengaruhi keberhasilan ditahap selanjutnya. Dampaknya adalah KPPS diminta memasukkan kode kecamatan dan kode kelurahan dari daftar kode pada sistem SITUNG yang dibuat oleh tim ahli KPU dari BPPT. Kode tersebut telah digunakan oleh KPPS pada sistem ICR di pileg kemarin.
Kode keycode diberikan kepada KPU untuk disebar keseluruh KPPS. Proses penyebaran dibantu helpdesk tim ahli TI KPU. Idealnya keycode disebar bersamaan dengan surat edaran yang berisi keputusan KPU sebagai dasar hukum pelaporan suara pilpres lewat SMS agar KPPS tidak ragu ragu dalam melakukan registrasi nomor handphone mereka. Tapi entah kenapa surat edaran tidak bersamaan. Hingga kini saya tidak tahu pasti apakah surat edaran KPU benar benar di sebar ke daerah atau tidak.
Bagi pembaca blog ini yang kebetulan anggota KPPS mungkin bisa klarifikasi apakah ada surat edaran dari KPU untuk penggunaan SMS pilpres. Surat itu menjadi sangat penting sebab ada laporan KPPS yang sudah menerima keycode tapi ragu melakukan registrasi karena tidak ada surat edaran.
SERIS sudah men-generate 450 ribuan keycode yang sudah dialokasikan per-kabupaten. Kami berharap keycode segera sampai dan KPPS segera melakukan registrasi. SERIS dan Telkomsel telah menyusun rencana uji coba secara menyeluruh, tapi hingga H-2 KPPS yang mendaftar sangat minim.
ZONA 2
Tahap registrasi sungguh terasa lambat. Tiga hari setelah keycode disebar, KPPS yang melakukan registrasi hanya ribuan KPPS dari total 450 ribuan. Ini membuat kami pesimis sistem ini bisa jalan. Disinilah pentingnya surat edaran.
Sebenarnya proses registrasi sudah pernah kami coba menggunakan aplikasi web yang dijalankan di atas VPN milik KPU yang jaringannya mencapai tingkat kabupaten. Tapi ini juga sangat lambat karena hanya beberapa kabupaten yang entry data Handphone KPPS. Saya pribadi sebenarnya berharap pada metode entry lewat aplikasi web ini sebab data yang didapat akan lebih rapi dan lebih mudah dikelola.
Tapi cara ini akan lebih membutuhkan peran aktif KPUD dalam mengumpulkan nomor HP dan informasi lainnya. Dikejar tenggat waktu akhirnya dengan berat hati cara ini ditinggalkan dan menggunakan cara registrasi menyebarkan lembaran printout keycode secara fisik kedaerah yang hasilnya juga tidak optimal.
Hal yang membuat saya geleng geleng kepala adalah ada usaha nomor HP KPPS di catat dalam bentuk kertas dan kemudian diserahkan ke kami untuk di entry. Masih mending kalau nomor HP itu dilengkapi dengan informasi yang dibutuhkan seperti Kecamatan, Kelurahan, nomor TPS dan jumlah DPT. Tapi ini hanya nomor HP. Ada ribuan nomor HP yang tidak semuanya Telkomsel itu mesti dimasukan ke database dari catatan kertas. Kami hanya bertujuh dan masing masing sudah punya tugasnya sendiri sendiri. Jelas tidak mungkin kami lakukan dengan cara manual begitu.
Kunci sukses registrasi adalah KPPS harus mendapatkan nomor keycode. Jika nomor keycode tidak didapat maka registrasi tidak dapat dilakukan. Bagi KPPS yang sudah mendapatkan keycode diharapkan segera mendaftar pada nomor ADN Telkomsel 8866. Setelah nomor kami dapatkan akan dibuatkan whitelist daftar nomor HP untuk Telkomsel melakukan broadcast nomor ADN pengiriman rekap 8822.
Kalau diperhatikan posisi Validasi yang berada sebagian di kolom SERIS dan sebagian di kolom Telkomsel, itu karena sebagian Validasi dilakukan oleh Telkomsel dan sebagian oleh SERIS.
Pada malam H-1 registrasi mengalir deras dari berbagai propinsi. Tapi kami tidak habis pikir bagaimana mungkin ada propinsi yang tidak melakukan registrasi satu TPS pun. Kalau jaringan Telkomsel tidak berfungsi di suatu wilayah terpencil tertentu mungkin masih masuk akal, tapi untuk satu propinsi itu tidak mungkin. Jadi kemungkinan mereka tidak mendapat keycode. Apa yang sebenarnya terjadi saya tidak tahu.
Kebanyakan dari propinsi itu dari wilayah timur Indonesia seperti Papua, Maluku, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Mungkin karena wilayah timur itu sulit transportasinya ke daerah daerah. Tolong jika ada info apakah KPPS menerima keycode dan surat edaran mungkin bisa diberi masukan disini.
ZONA 3
Menjelang hari H kami semakin panik karena proses registrasi sangat lamban. Berbagai cara kami pikirkan untuk memberitahu para KPPS di daerah untuk memperoleh keycode mereka. Pernah terpikirkan kami memanfaatkan jaringan komunitas blogger untuk sosialiasi penggunaan keycode ini.
Tapi kami terbentur oleh komitmen untuk tidak membocorkan identitas kami dan proyek SERIS ini sebelum hari H. Lebih ekstrim lagi pernah terpikirkan untuk melakukannya lewat iklan ditelevisi tapi tidak disetujui. Jika saja kami diijinkan menggunakan jaringan komunitas blogger, milis dan forum diskusi maka hasilnya akan berbeda.
Menurut rencana proses registrasi ditutup pada H-1 tapi itu tidak mungkin melihat jumlah TPS yang mendaftar sangat minim. Akhirnya proses registrasi diperpanjang menjadi pada hari H jam 10 pagi. Sejak malam hingga pagi itu aliran registrasi sangat deras.
Sebenarnya kami lebih suka jika registrasi pelan pelan dan bertahap supaya tidak terjadi bottleneck dan beban server yang berat. Tapi apa daya keadaan memaksa kami harus menghadapi situasi seperti ini. Untung saja kami punya arsitektur jaringan yang bagus dan sysadmin yang handal sehingga system SERIS ini tetap mampu menerima aliran data registrasi yang hanya dalam hitungan jam menerima 104 ribuan TPS.
Terimakasih buat Telkomsel yang telah bekerja sama dengan sangat baik mengalirkan data dari SMS center mereka ke server kami dengan lancar. Setelah registrasi ditutup kami mendapatkan whitelist. Semula dengan whitelist tersebut SERIS akan melakukan broadcast nomor ADN Telkomsel untuk pengiriman rekap pilpres melalui API Telkomsel tapi kemudian Telkomsel berbaik hati mengirimkan broadcast tersebut langsung melalui server mereka.
ZONA 4
Jika ada masukan dari pembaca blog ini yang anggota KPPS, tolong diinformasikan jam berapa anda menerima broadcast nomor ADN pengiriman rekap 8822. Pengiriman rekap pertama yang masuk ke server SERIS dari SMS Center Telkomsel adalah sekitar jam 2 siang. Sebenarnya kami sangat antusias menunggu hasil dan menayangkannya langsung ke masyarakat secara real time. Kami telah mempersiapkan arsitektur jaringan untuk kepentingan ini.
Semakin sore aliran data rekap pilpres semakin banyak tapi keputusan apakah kami boleh menayangkannya belum kunjung diputuskan. Jangankan itu, domain name yang akan dipakaipun belum ada keputusannya. Apakah SERIS akan menggunakan domain tnp.kpu.go.id atau akan menggunakan domain lain, tidak jelas.
Data yang masuk melampaui angka 104 ribu karena kami memberikan fasilitas ralat bagi para KPPS yang salah dalam mengirimkan rekap pilpres. Hingga malam tiba, menjelang pukul 12 malam kami dikunjungi oleh Pak Abdul Aziz, salah satu anggota KPU yang mengatakan bahwa data hasil SERIS ini tak dapat ditayangkan oleh kami sendiri karena menyandang nama IFES, LSM asing, ini akan mengundang kontrovesi dimasyarakat. Keputusannya adalah data hasil SERIS harus diberikan kepada tim ahli TI KPU untuk ditayangkan dengan cara mereka. Format data yang diminta adalah CSV.
ZONA 5
Sebagai kompensasinya kami diperbolehkan memberikan kredit pada halaman penayangan tersebut. Text kredit yang kami usulkan adalah OpenSource dan telah disetujui tapi hingga data kami berikan dan ditayangkan kata kredit OpenSource tersebut tak pernah dicantumkan. Bahkan yang dicantumkan adalah IFES yang justru lebih mengundang kontroversi.
Penayangan data hasil SERIS ditayangan seperti yang ada di tnp.kpu.go.id. Kedalaman data pada halaman tersebut hanya sampai tingkat kecamatan. Padahal interface yang kami siapkan bisa melihat hingga tingkat TPS. Kami bahkan dapat memperlihatkan hingga data ralat supaya masyarakat bisa tahu TPS mana yang melakukan ralat.
Kemudian dari seluruh TPS yang mengirimkan rekap suara didapat komposisi seperti sekarang. Komposisi tersebut memiliki proporsi prosentase yang seharusnya mendampingi penayangan data rekap suara. Tanpa proporsi prosentase masyarakat bisa mispersepsi dengan data tersebut. Seperti misalnya data yang ditampilkan adalah hanya 104 ribu dari 450 ribu TPS. Interface yang kami rancang sebenarnya dapat menampilkan informasi tersebut.
Kemudian sebaran di masing masing propinsi juga memiliki prosentase yang berbeda beda. Data prosentase tersebut harus ditampilkan bersama data rekap. Tanpa itu masyakarat yang melihat bisa mispersepsi dan mengundang kontroversi. Banyak data yang bisa kami tampilkan tapi karena alasan politik itu tak bisa dilakukan. Sayang sekali. Hasilnya adalah ada pihak pihak yang merasa curiga dan kecewa dengan hasil SERIS.
Kesimpulan
Menjalani proses proyek SERIS ini membuat saya sampai pada kesimpulan bahwa kendala terbesar dalam proyek ini adalah kendala non-teknis. Dari sisi teknis semua teknologi yang digunakan bukan lagi hal baru dan sudah relatif matang. Mulai dari OpenSource, SMS dan jaringan Telkomsel. Mereka semua sudah teruji.
Saya berharap dimasa yang akan datang pengembangan proyek semacam ini harus didukung penuh oleh semua pihak. Terus terang saya merasa sedih. Kalau SERIS ini mau dianggap progres. Indonesia yang diwakili KPU dengan dana yang begitu besar tapi progres dibidang sistem berdemokrasi tidak disponsori dari sumber daya sendiri tapi malah disponsori oleh lembaga asing dengan dana minim. Ironis bangsa ini.
Saya kok tidak terlalu setuju melimpahkan semua kesalahan pada KPU. Bisa jadi ini kesalahan kita semua. Gambaran ini saya dapatkan ketika berbincang dengan anggota KPU Pak Abdul Aziz. Pak Aziz adalah anggota KPU yang memberikan jalan masuk pada kami melalui IFES untuk mengembangkan SERIS. Dimata beliau teknologi OpenSource harus diberi kesempatan.
Saya memberi masukan pada beliau: kalau program program KPU mau diendorse oleh masyarakat maka sebaiknya KPU mempublish semua kegiatan proyeknya agar masyarakat dapat melihat progres dari proyek tersebut. Seperti misalnya soal DPT. Seandainya progres DPT dapat dipantau oleh masyarakat maka data dapat dengan mudah dikoreksi dan diverifikasi bila ada kesalahan. Pak Aziz mengaku data tersebut tak pernah ditutup. Tapi mungkin kesulitannya adalah bagaimana cara membukannya pada masyarakat.
Bagi kami orang OpenSource hal tersebut mungkin tidak terlalu sulit. Tapi bagi KPU yang tidak memiliki sumber daya TI adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Saya sedih melihat kenyataan ini. Disatu sisi kita mampu tapi dilain sisi tidak mendapat kesempatan untuk membantu yang butuh seperti KPU.
Sekalinya dapat kesempatan seperti sekarang, menggunakan kendaraan IFES yang membuat masyarakat curiga akan niat baiknya. Padahal tanpa IFES program SERIS ini tak akan berjalan. IFES adalah LSM asing yang sudah terdaftar di BAPENAS dan telah memiliki MOU dengan KPU. Meskipun IFES adalah LSM Asing, namun pekerjanya mayoritas adalah anak bangsa. SERIS sendiri dibuat oleh 100% tenaga kerja lokal tanpa campur tangan asing. Melihat potensi transparansi dari sistem SERIS ini untuk demokrasi dan KPU melalui Pak Aziz memberi jalan sekaligus memastikan hasil tabulasi SMS ini bisa tayang adalah sebuah prestasi menurut saya.
Ini adalah cikal bakal menuju demokrasi transparan yang tidak boleh dibunuh seperti dinegara negara berkembang lain. Masih banyak yang ingin saya sampaikan tapi tulisan saya sudah terlalu panjang, sambung lain waktu…
Nah udah 3 part tuh. Kan gw male jelasin, jadi gw copas aja yak. Kalo ad ayang mau di tanya, monggo, kalo bisa jawab ya tak jawab. :D
About Me
Followers
Google Translate
My Blog Roll
Facebook Profile
Recent Readers
Community
Site Meter
Oke Part 2, lebih ke Hal Hal Politis kayanya, berhubung gw copas nya dari Blog nya Riyogarta.. Wkwkwkwkwkwkw Mau puas, baca aja www.riyogarta.com. Ini murni copas lho. Kekekekek
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menulis kembali blog Catatan ini setelah melewati berbagai kesibukan tetek bengek sehubungan dengan pembangunan SERIS. SERIS (SMS Election Result Information System) adalah sistem yang kami buat untuk mewujudkan sistem pemilu yang cepat, aman, mudah, murah dan transparan. Tentu dengan berbagai keterbatasan yang kami miliki, khususnya keterbatasan di sisi non-teknis sehingga sistem ini pada akhirnya hanya bisa kami lempar ke publik sebagai Pilot Project. Artinya, meskipun sistem berjalan mulus namun hasilnya belum bisa dijadikan hasil resmi dari KPU mengingat jumlah TPS yang berhasil kami kumpulkan hanyalah sekitar 104 ribu dari lebih 450 ribu TPS yang tersebar di Indonesia. Itu pula sebabnya kami menyertakan disclaimer yang sayangnya tidak terlalu dilirik banyak pengujung ketika melihat hasil perolehan suara tersebut di halaman Tabulasi Nasional KPU.
Disclaimer tersebut bertuliskan:
Indonesia:
Situs ini adalah Tabulasi Nasional milik KPU dengan menggunakan teknologi SMS untuk menayangkan hasil perhitungan dari KPPS. Sebagai catatan, hanya KPPS yang telah terdaftar yang bisa berpartisipasi. Data dasar pada situs ini adalah bersifat sementara dan BUKAN hasil perhitungan resmi, mengingat perlu dilakukan proses verifikasi lebih lanjut. Data dasar yang sementara ini tidak mewakili hasil resmi Nasional.Dengan menggunakan situs ini, Anda berarti telah menerima dan memahami pernyataan (disclaimer) ini dan setuju untuk membebaskan dan tidak menuntut tanggung jawab KPU atas penyalahgunaan, penggunaan dan/atau penyebaran data/informasi ini
English:
This is KPU’s National Tabulation based on SMS technology to retrieve election result from KPPS. Note that, only those KPPS that have pre-registered are able to participate.The raw data on this site is preliminary and is NOT official since has to follow certain verification procedure. This preliminary data is in no way considered representative of national or official result. User hereby acknowledges receipt and understanding of this disclaimer and agrees to hold the KPU harmless and not liable for any use or for any further dissemination of this data
Ide awal sistem ini sebenarnya adalah bagaimana hasil perolehan suara di TPS bisa sampai secepat-cepatnya ke Pusat Tabulasi Nasional dengan aman dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan melihat kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas dan infrastruktur yang ada, maka SMS adalah pilihan yang sulit dicari tandingannya guna mengimplementasikan ide tersebut.
Ide awal sistem ini sebenarnya adalah bagaimana hasil perolehan suara di TPS bisa sampai secepat-cepatnya ke Pusat Tabulasi Nasional dengan aman dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan melihat kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas dan infrastruktur yang ada, maka SMS adalah pilihan yang sulit dicari tandingannya guna mengimplementasikan ide tersebut.
Mulanya saya menginginkan agar setiap TPS memiliki kartu GSM khusus yang disebar ke selurub TPS di Indonesia. Namun karena berbagai kendala, khususnya masalah tenggat waktu yang terlalu mepet akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan keycode sebagai kunci bagi setiap KPPS agar bisa melakukan pengiriman dari kartu mereka masing-masing (tidak menggunakan kartu khusus). Tentu karena kami bekerja sama dengan Telkomsel, maka kartu yang bisa melakukan pengiriman hanyalah kartu dari jaringan Telkomsel.
Sekedar untuk diketahui, SERIS kami buat dalam waktu 2 minggu dengan team minimalis sebanyak 7 orang menggunakan budget yang relatif murah. Murah karena kami memanfaatkan 100% opensource dan menggunakan 7 server rakitan. Namun murah bukan berati murahan, karena sistem kami terbukti mampu mengumpulkan perolehan suara sebanyak 18 juta lebih dalam hitungan jam! Rasanya belum ada satu pun sistem IT perolehan suara KPU yang bisa melakukan rekor pengumpulan suara sebanyak ini dalam hitungan jam :)
Keycode yang kami buat sebanyak TPS yang ada disebarkan ke seluruh Kabupaten/Kota dengan bantuan tim Helpdesk dari KPU. Tentu harapan dari kami adalah keycode tersebut segera tersebar dari kabupaten kota ke masing-masing KPPS. Sayang kelihatannya penyebaran keycode ini tidak terlalu berhasil sehingga pada akhirnya kami hanya menerima registrasi dari sekitar 104 ribu TPS saja. Artinya, kami hanya akan menerima rekap dari sekitar 104 ribu TPS saja pada hari Pemilihan Presiden. Kami tidak akan pernah menerima rekap perolehan suara lebih dari
Keberhasilan Pilot Project SERIS mengimplementasikan ide agar KPU memiliki sistem pengiriman perolehan suara yang cepat, aman, mudah, murah dan transparan tidak lepas dari berbagai dukungan. Oleh sebab itu, kami ucapkan terimakasih kepada:
* Seluruh pengurus KPUD Kabupaten/Kota yang telah ikut serta mendukung SERIS sebagai Pilot Project dengan melakukan registrasi dan mengirimkan hasil rekap di TPS melalui SMS. Tanpa mereka tidak akan pernah terbukti bahwa sistem ini akan bisa/layak digunakan.
* Tim IFES Indonesia atas dukungannya yang luar biasa. Merekalah yang membantu kami meyakinkan KPU untuk menggunakan SERIS sebagai Pilot Project. Mereka pula yang menghibahkan dana untuk pembuatan sistem ini.
* KPU sebagai instansi yang telah memberikan kepercayaan kepada kami sebagai tenaga ahli khusus untuk membuat dan mengimplementasikan SERIS. Kami tidak akan pernah lupa atas kunjungan pak Azis selaku anggota KPU untuk mengucapkan terimakasih atas jerih payah yang telah kami lakukan.
* Telkomsel atas penyediaan infrastruktur jaringan selular dan tenaga ahli yang dipersiapkan untuk membantu kami membangun SERIS. Tanpa mereka sistem kita tidak akan pernah bisa terealisasi.
* Kepada 6 kawan saya yang berperan dalam pembuatan SERIS. Mereka telah bekerja keras untuk membuat SERIS menjadi nyata. Mengerahkan segenap kemampuannya dan bekerja dengan team work yang solid sehingga bisa menyelesaikan SERIS dalam waktu 2 minggu. Luar biasa! Salut, tanpa kalian semua, SERIS tidak akan pernah ada :) Mereka adalah Abdullah Andi Koro (Network Administrator), Digit Oktavianto (System Administrator), Harry Sufehmi (Technical Team Supervisor), Johan Rukmana (Web Designer), Rizki Nanda Agam (System Administrator), Wibisono Sastrodiwiryo (Senior Developer), Yanmarshus Bachtiar (Quality Assurance).
* Linux (Ubuntu), MySQL, PHP, Nginx, HAProxy, Spock Proxy, MySQLProxy, Keepalived, dan semua software OSS yang ikut serta di SERIS.
Thx for Riyogarta
Iyap, pengen posting, kegiatan yang akhir-akhir ini di kerjakan, cuman rada males. Saya copas aja yak dari Blog nya Pak Harry Sufehmi, Riyogarta, dan Wibi.. Kekeke.. Tenang, duah Ijin kok. Lagian mereka baik2 kok. Iya kan. Wakakakakaka
Alhamdulillah, tadi malam telah selesai satu pekerjaan besar, yaitu Sistim SMS Pemilu Pilpres 2009, yang diberi nama SERIS.
Sistim ini memungkinkan tabulasi Pemilu yang :
1. Cepat : dalam waktu singkat, data dari puluhan ribu TPS sudah masuk. Kami sendiri cukup surprise :) memang dengan SMS pasti akan lebih cepat, namun performa sistem SERIS kemarin ini melebihi bahkan ekspektasi kami sendiri.
2. Luas : kerjasama dengan Telkomsel memungkinkan SERIS untuk menjangkau 95% dari wilayah Indonesia.
3. Transparan : Alur proses di sistim SERIS adalah full 100% otomatis, end to end. Mulai dari pengiriman SMS, masuk ke jaringan provider (Telkomsel), proses di sistim SERIS, sampai penayangan tabulasi - sistim berjalan dengan lancar tanpa intervensi.
4. Akurat : proses perhitungan otomatis di engine SERIS sangat akurat, karena proses parsing yang minim resiko kekeliruan deteksi; dan didukung oleh berbagai algoritma verifikasi & validasi internal.
5. Secure : sistim SERIS di desain untuk semaksimal mungkin mendekati tingkat keamanan 100%. Infrastruktur SERIS terisolir dari Internet & jaringan publik, tayangan data di push dari jaringan internal secara rutin (sehingga jika di deface maka akan cepat kembali sebagaimana semula kembali), aliran SMS terisolir hanya pada jaringan internal provider (Telkomsel) & SERIS, dan berbagai metode keamanan lainnya. Mencapai tingkat keamanan 100% adalah hal yang mustahil, terutama dengan keterbatasan waktu pada proyek ini. Namun kami berusaha semaksimal kemampuan kami untuk mengusahakan pencapaian yang sedekat mungkin pada target tersebut. Mudah-mudahan kami telah berhasil melakukannya.
6. Accountable : aliran data dicatat & direkam secara redundant di berbagai titik. Ditambah lagi dengan proses snapshot yang dijalankan setiap beberapa menit, yang memungkinkan kita untuk mengetahui gambaran situasi internal sistem pada suatu titik waktu & lokasi tertentu. Usaha untuk melakukan tampering pada berbagai titik pada sistem akan bisa diketahui dengan mudah misalnya dengan melakukan crosscheck pada berbagai audit logs tersebut.
7. Murah : sistim ini, walaupun berskala nasional, namun total biayanya sangat murah. Penggunaan teknologi Open Source membantu pencapaian ini secara signifikan - engine Database SERIS misalnya; walaupun hanya menggunakan 1 buah server fisik, namun performanya sangat bagus (23.000 transaksi/detik) tidak kalah dengan rekannya di jaringan Telkomsel (18.000 transaksi/detik) yang terdiri dari beberapa server. Teknologi Open Source kini sudah sangat mature, dan memungkinkan kami untuk memanfaatkan potensi sistim secara amat maksimal. Total server yang digunakan di sistim ini hanya 7 buah, serta beberapa switch, hub, dan firewall.
8. Easy to Use : Siapa sih yang tidak kenal dengan SMS ? :) Ini adalah salah satu alasan pemilihan teknologi ini - siapa saja bisa menggunakannya. SMS memang jelas kalah sexy jika dibandingkan dengan jargon-jargon seperti OMR, ERP, EAI, dst - tapi pada proyek dengan profil pengguna yang sedemikian ekstrim variasinya, maka sistim ini harus melakukan penekanan yang besar pada aspek kemudahan penggunaan.
9. Easy to Deploy : Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Ini adalah fakta.
Sebuah sistim yang akan digelar pada kondisi geografis seperti ini harus melakukan fokus kepada kemudahan deployment. Sistim SERIS di desain untuk bersifat centralized, sehingga beban pada sisi client menjadi amat sangat minim. Pada gilirannya ini memudahkan deployment, tanpa mengorbankan aspek-aspek lainnya.
10. Powerful : walaupun hanya ada sedikit waktu untuk melakukan tuning, engine Database SERIS mampu menangani 23.000 transaksi per detik. Sedangkan frontend SERIS (tayangan tabulasinya) mampu melayani 15.000 request per detik.
Tentu saja sistim ini masih belum sempurna. Development sistim berlangsung intens dalam waktu hanya 2 minggu. Secanggih apapun sumber daya yang ada, dengan time constraint seperti ini maka kita hanya bisa berusaha untuk mendekati kesempurnaan.
Beberapa pelajaran yang kami dapatkan & hal-hal yang masih bisa disempurnakan :
1. Dokumentasi & Komunikasi : kesibukan dengan hal teknis membuat aspek ini agak terabaikan. Akibatnya, stakeholder sistim, KPU, seringkali tidak mendapat informasi yang memadai mengenai sistim SERIS dan perkembangannya. Ditambah lagi dengan gangguan dari berbagai pihak yang mungkin mempunyai kepentingan / conflict of interest, membuat proyek ini beberapa kali nyaris dibatalkan. Alhamdulillah, kami bersyukur bahwa stakeholder sistem ini memberikan dukungan yang sangat besar untuk proyek ini, sehingga berbagai masalah yang muncul seputar hal ini bisa diatasi bersama-sama.
2. Performa : mungkin menurut Anda performa sistim SERIS ini sudah bagus, namun secara pribadi, kami masih belum puas :)
Diperkirakan bahwa, dengan ketersediaan waktu dan sumber daya, sistim ini masih bisa mencapai peningkatan performa sampai, minimal, 3x lipat.
Pada saat ini para personil tim SERIS sedang terkapar di berbagai penjuru Jakarta & Bogor :D , setelah bekerja keras selama berhari-hari untuk membangun sistem ini. Mereka adalah (diurut berdasarkan alfabet):
* Abdullah Andi Koro : network admin, veteran di komunitas Open Source dan Internet. Bantuannya sangat besar dalam menjamin bahwa berbagai jaringan yang ada (provider/Telkomsel, internal, internet) bisa berfungsi dengan baik, terkoneksi di titik-titik yang diperlukan, berjalan dengan lancar & optimal.
* Digit Oktavianto : system administrator, kami kenal dari komunitas Open Source (Linux Aktivis, MySQL, Ubuntu, dst). Banyak membantu juga dengan berbagai hal seputar database. Kecepatan kerjanya amat banyak membantu menyelesaikan berbagai masalah pada saat yang kritis.
* Harry Sufehmi : system architect, saya bertugas mendesain arsitektur sistem, dan mengawasi agar sistem bisa bekerja secara optimal. Saat ini juga mendapat amanah sebagai Wakil Ketua II AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia), dan anggota beberapa komunitas (Blogger, Ubuntu, Linux Aktivis, dst)
* Johan Rukmana : Flash developer, interface tabulasi pemilu hasil karyanya dipuji oleh KPU, dan pada saat ini sedang dalam proses transfer untuk dihosting di server KPU sendiri.
* Riyogarta Pratikto : lead developer, penggagas awal dari sistim SERIS. Anggota komunitas developer (PHP), Open Source (Ubuntu Indonesia), dan blogger. Juga berfungsi rangkap sebagai interface kami ke IFES, Telkomsel, dan KPU :)
* Rizki : system administrator, anggota komunitas Open Source (MySQL, Linux). Nicknamenya di komunitas adalah crazynuxer. Kalau sedang terlihat lowong, biasanya langsung ditarik ke tempat saya, dan dipaksa untuk melakukan optimisasi performa sistem :D
* Wibisono Sastrodiwiryo : senior developer, dikenal dari komunitas Blogger dan Developer (PHP). Fungsinya amat vital dalam pembangunan sistim ini. Mampu bekerja dengan sangat cepat dan secara maraton ketika diperlukan pada waktu-waktu kritis di proyek ini. Juga banyak memberikan masukan & input yang berharga pada pengembangan sistem. Sekaligus merangkap Seksi Dokumentasi Proyek :) foto-foto yang Anda nikmati di artikel ini adalah hasil karya beliau.
* Yanmarshus : QA (quality assurance), tugasnya mungkin adalah yang paling penting dalam tim ini. Advokat distro Slackware :) beliau bertugas menjamin bahwa sistim ini bisa memiliki kualitas tinggi, walaupun ada keterbatasan waktu & sumber daya yang signifikan.
ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memungkinkan berlangsungnya tugas ini dengan lancar :
* IFES : LSM dari Amerika ini memberikan bantuan hibah dana, konsultasi, dan dukungan moril kepada tim SERIS. Selama berbulan-bulan saya berhubungan dengan mereka, tidak sekalipun ada usaha mereka untuk mengintervensi proyek ini. Mereka bahkan justru membantu kami mengatasi usaha intervensi dari pihak lainnya. Karena itu maka proyek SERIS ini bisa dijalankan oleh tim kami dengan independen. Secara ringkas, tanpa IFES, maka sistim SERIS ini tidak akan terwujud. Secara khusus terimakasih saya sampaikan kepada Adam, Pak Anhar, Mike, Hank, Mauri, dan rekan-rekan lainnya di IFES. Let it be known that your help is much appreciated. Thanks guys.
* KPU : terimakasih dan penghargaan kami sampaikan kepada KPU, untuk kepercayaan yang telah diberikan mereka kepada kami, wakil dari berbagai komunitas, untuk membangun sistim Pemilu Nasional ini. Berkat kepercayaan ini maka kami, komunitas, jadi bisa membuktikan bahwa kami pun bisa berkarya dan berkontribusi untuk negara ini. Secara khusus terimakasih kami haturkan kepada Pak Aziz, untuk semua bantuan dan dukungannya kepada tim kami. Kemampuan diplomasi Anda adalah inspirasi & contoh yang sangat berharga bagi saya pribadi.
* Telkomsel : What can I say - these are a bunch of spectacular guys. Terimakasih kepada Pak Sarwoto dan Pak Irfan, untuk dukungan bagi proyek ini dari sisi senior management. Dedikasi mereka terhadap kesuksesan proyek nasional ini adalah inspirasi bagi kita semua. Terimakasih kami haturkan pula kepada kawan-kawan, comrade, kami di tim Telkomsel — Tetra, Faisal, Nugroho, dan banyak lagi. Anda sekalian adalah kawan seperjuangan kami dalam tugas negara ini. Kami tidak mampu menyampaikan rasa terimakasih kami secara memadai untuk semua kerjasama dan bantuan yang telah Anda berikan. Our millions of thanks are yours.
Sebetulnya masih banyak lagi pihak yang membantu dan turut urun rembuk dalam pekerjaan ini. Beberapa kontribusi mereka bahkan jauh lebih signifikan daripada kontribusi saya pribadi.
Namun, mereka meminta, malah memaksa, saya untuk tidak memaparkankan nama-nama & kontribusi mereka. Mereka adalah pahlawan sejati pada tugas, dan amanah nasional ini. Saya amat bahagia mengenal mereka, dan salah satu kebanggaan terbesar saya adalah pengakuan mereka terhadap saya sebagai “kawan” mereka.
Thanks a zillion guys. You know who you are.
Demikian ringkasan catatan dari proyek SMS Pemilu Pilpres 2009 ini. Saya mohonkan maaf jika ada kekurangan atau kesalahan dalam penulisan artikel ini. Silakan sampaikan pesan Anda pada form komentar, maka saya akan koreksi secepatnya. Terimakasih.
(Di ambil dari Blog harry.sufehmi.com)
Nanti dari Blog nya Riyo Bagian ke2 yak.
Dari Blog nya Wibi mengenai arsitekturnya bagian ke3 yak. Kekeke
Sori ma pren copas an aja. Kekekekeke
Ceritanya kemaren adek gw minta instalin printer, sebenernya di Wedu$ udah bisa, cuma gw kalo online kan make Blankon, berhubung sengaja gw set spidi nya cuma konek dr linux. Di wedu$ kagak bisa ngenet, virus mamen. Huehehehe. Kemaren dia mau nge print2 halaman dari web blom bisa, gw lupa, kalo di Blankon gw blom gw set printernya. Huehehe. Alhasil cari sana sini akhirnya nemu cara nya. Hehehe. Ga susah kok. Ini dia langkah-langkahnya.
1.Install dulu paket paket yang di butuhkan
$sudo apt-get install alien libxml1 libpng12-0 libpng12-dev libgtk1.2 libgtk1.2-common
2.Download driver canon nya dari situs canon (Paket ini dalam .rpm, jadi nanti menggunakan alien kita rubah ke .deb)
$wget http://software.canon-europe.com/files/soft24301/software/iP2200_Linux_260.tar.gz
3.Extract hasil file downloadan tdi dalam direktori yang sama
$tar -xvzf iP2200_Linux_260.tar.gz
4.Setelah di estract, nanti akan ada 2 buah file dengan extensi .rpm, paket ini akan kita rubah ke .deb menggunakan alien :
$sudo alien cnijfilter-common-2.60-1.i386.rpm cnijfilter-ip2200-2.60-1.i386.rpm
5.Setelah itu, paket atdi akan ada tambahan 2 file abru yang ber ekstensi .deb, instal 2 file .deb tersebut
$sudo dpkg -i *.deb --> Artinya menginstal semua file yang ber ekstensi .deb
6.Membuat symbolic link
$sudo ln -s /usr/lib/libtiff.so.4 /usr/lib/libtiff.so.3
$sudo ln -s /usr/lib/libpng.so /usr/lib/libpng.so.3
$sudo ln -s /usr/lib/libxml2.so.2 /usr/lib/libxml.so.1
$sudo ldconfig --> Load perubahan
6. Restart CUPS anda
$sudo /etc/init.d/cupsys restart
7.Setelah itu anda add printer baru dari : System --> Administration --> Printing
8.Pilih New Printer --? Forward (Pastikan Printer anda menyala dan sudah terhubung ke komputer)
9.Pilih yang Canon IP1600 #USB1
10.Pilih Vendornya Canon
11.Pilih yang di bagian bawah IP 2200 v.2.60 (Scroll sampai hampir di akhir jenis printer)
12.Kasih nama
13.Apply
Udah dah, tinggal Test. hehehehe
Selamat mencoba yah. :)
Tulisan ini referensi dari Situs resmi Ubuntu
https://help.ubuntu.com/community/HardwareSupportComponentsPrinters/CanonPrinters/CanonPixmaIP2200
Silakan menuju TKP langsung kalo gak percaya. Huehehehe
Siapa yang mau ikut JavaOne Conference 2009? Gratis lhooo mahasiswa. Kekakakeke.. Ini sayah dapet Newsletternya dari Sun. Monggo yang minat. Cek TKP aja langsung yah. oia, ada contest juga, biar dapet tiket free kesana PP. Mau mau mau? Kekekeke Yo mesti mau dong, saya aja mau. Coba cek link atau newsletter berikut ini :
http://java.sun.com/javaone
STUDENTS GET IN FREE TO JAVAONE
JavaOne Conference
June 2 - 5, 2009
The Moscone Center | San Francisco, CA
java.sun.com/javaone
A truly Unique Opportunity for Students
Experience the biggest developer conference in the world on a student budget. You’ll get access to everything the pros get, PLUS free training and certification opportunities. We aSre talking the absolute latest and greatest in technology, industry and community leaders, Rock Star presenters, and networking opportunities around every corner. Not to mention the hands-on tech demos, receptions, and parties - plus the cool lounges and gaming spaces when you need a break from it all. Here’s what your free student registration gets you:
* FULL Conference Pass, meaning admission to the JavaOneSM conference general sessions
* Access to 200+ technical sessions
* Access to technology experts in the Pavilion
* Admission to the first day of CommunityOne and CommunityOne Deep Dives (half- and full-day technology tutorials)
* Lunch each day
* Student Scavenger Hunt & Raffle
How to Register
Make a .pdf copy of your current Student ID and your current schedule of classes and either EMAIL to: javaoneinfo@eventreg.com or fax to: (650) 226-0840. Your credentials will be evaluated, and you will be sent a confirmation email with the event details. Click here for more details.
DON'T MISS COMMUNITYONE
While you are at JavaOne, don't forget to visit the CommunityOne conference tooÂ
Be three jam-packed days of education, innovation, and exchange with lots of sessions on proven free and open-source software (FOSS) technologies and tools. Check out the event at developers.sun.com.
Plan Ahead - Check out the Advance Conference Guide
Your college catalog was never like this - Click here to explore.
Instructors/Professors Win Too! 50% Off
And bring 10 students and instructors/professors go free, value $1995.
JavaOne Update: A Word from Chris View Online
Join The Neighborhood
Twitter
View the Content Catalog
Be There and Be More Green
Subscribe for Updates
http://java.sun.com/javaone
Halo Halo Halo, apa kareba kawan semua. Ihik Ihik. Lagi di Ponorogo nih. Iseng-iseng ngenet sampe subuh, daripada ga ada kerjaan nulis-nulis dikit buat dokumentasi yaah.. Hehehehehe... Judulnya tuh di atas. Ceritanya gini nih, saya dapet kerjaan. Di Suruh convert banyak File Ebook dalam format PDF, yaitu Ebook BSE Diknas, diminta di rubah ke format txt. JAdi ceritanya gini, Ebook BSE Diknas tersebut akan dibaca oleh tuna netra. Berhubung ORCA (Screen Reader di Linux) tidak dapet membaca ebook dalam format PDF, maka saya harus merubah semua ebook ke dalam text.
Anda bisa membayangkan dong, duileeee.. Ebook sebanyak gaban gitu di convertin satu-satu make Adobe REader yang Save a copy as text. Duilee.. Kapan kelarnya. Wakwakwak.. Iya gak? Uya gak? Iya gak?Setelah nanya-nanya, nyari-nyari, dan coba-coba akhirnnya nemu nih command na di linux. Pada tau kan pdftotxt di linux? Yang main-main pake console itu tuuh.. Nah itu bisa kita manfaatin. Kita gabungin make sed dan awk. Apakah sed dan awk itu? Keekekekekek. Tanya Om Google aja yah. Saja juga ga ngartos-ngartos amat sii.. Kekekekekeke
Langsung aja, gabungan sed, awk, dan pdftotxt menjadi handal buat konvert banyak file pdf ke text deh. Di jamin halal. Kekekek
Kek gini nih commandnya :
#find *.pdf | sed "s/^/\'/;s/$/\'/" | awk -F. '{print "pdftotext " $0}' | sh
Syarat nya, kamu harus ada di satu folder yang sama dengan lokasi file PDF nya. Lalu nanti di folder tersebut lah file txt nya juga akan di taruh
Selamat mencoba. :)
Happy Hacking ;)
Special Thx to : Deanrt. :D, Nurrahmadie. :D
Ceritanya gini, gw di suruh sama Kepala Jurusan gw untuk beresin server2 di lab jaringan. Ada 2 server tuh. Server nya keren n mahal bet lagio. Beuh ngeri dah gw. Mangkanya ati2 bener gw tuh. Servernya makek Dell Power Edge R200. Nah ceritanya nih kajur gw mao di instalin masing-masing windows 2008 Server sama Linux. yang Linux nanti buat maen2 Virtualisasi. Gw kebagian dah jatah nginstal windows Server 2008. Beuh. Aseli Boo.. Bukan Bajakan. Sori yee. Hahahaha. Nah berhubung belom pernah nih gw nyentuh2 Windows Server, (Terakhir gw megang NT 4. Dulu pas SMA. hahahah), rada ngeri juga. Norak yah gw. Hahahahaha.
Tibalah saat itu (duile banyak gaya lu ah, cuman instal doang juga. Hahahahah). Udah kelar nih Install. Restart kan yak. Nahh.. Abis itu suruh masukin password Administrator kan yak. Ada 2 Prompt. Masukin New password for Administrator, sama prompt Confirm Password. Gw udah isi tuh bekali-kali. Aje gile kucrut ga masuk2 n ga bisa2. Alasannya adalah ada tulisan error ini :
“Unable to update the password. The value provided for the new password does not meet the length, complexity, or history requirements of the domain”
Beuh Heran dah gw. Udah masukin password 20 karakter, kombinasi ama angka, salah juga. Apa sih yang salah. Requirement policy nya ribet amat apa yah? Searching2 lah gw. Ternyata benar apa adanya. Hahaha.,. Requirement nya untuk new password administrator Windows 200 Server adalah :
* Passwords cannot contain the user’s account name or parts of the user’s full name that exceed two consecutive characters.
* Passwords must be at least six characters in length.
* Passwords must contain characters from three of the following four categories:
1. English uppercase characters (A through Z).
2. English lowercase characters (a through z).
3. Base 10 digits (0 through 9).
4. Non-alphabetic characters (for example, !, $, #, %).
hahaha. Baru sadar gw. harus ada 3 yang wajib masuk / wajib ada dari 4 Policy tersebut. Pantes aja gw gagal mulu. Ampe tua mah ga bakal bisa gw ganti tuh password. Hehehehehe. Ribet juga policy password windows 2008 Server yah. :D